Kejut.com

Jumat, 29 April 2011

Tumis Baguni (bayam jagung manis)



                Kemaren bingung banget waktu belanja sayur, cuma ada kangkung, jagung dan bayam, haddeeehh….. masak tiap hari makan kangkung, maklum di mataram ini sayur kangkung menempati urutan pertama sayur yang paling sering di konsumsi, selain kangkungnya yang empuk, teksturnya juga halus, renyah, hmmmmmm….bagi yang ga suka kangkung saya jamin deh langsung ketagihan ketika mencicipi kangkung Lombok, hehehehe……loh kok malah ngomongin kangkung, oke…..kapan2 saya upload deh tumis kangkung resep saya :)
                Nah, berarti terpaksa harus beli bayam dong, bingung juga kalau di sayur bening, saya saja bosan apalagi suami saya, nah…..iseng2 aja nih bikin kreasi tumis. Ternyatttaaa…….hmmmmm……rasanya ga kalah sama kangkung Lombok, ennnak kata suamiku ;), jadi pengen bagi resep nih.
Bahan :
3 ikat kecil bayam
2 buah jagung manis       dipipil
200 ml air

Bumbu :
5 siung bawang merah   iris tipis
3 siung bawang putih     haluskan
5 buah cabai rawit            haluskan
Tomat                                   Iris memanjang menjadi 6 bagian
Daun salam
Lengkuas
Kecap manis
Kecap asin
Garam, gula pasir

Cara membuat :

                Panaskan minyak, tumis bawang putih dan cabai rawit yang telah dihaluskan, masukan  bawang merah yang telah diiris, tumis sampai harum. Kemudian masukkan daun salam, lengkuas, kecap asin dan kecap manis, tumis kembali sampai bumbu tercampur kemudian masukan jagung manis, aduk sebentar. Masukkan bayam, diaduk sampai bayam layu dan tambahkan sedikit air agar bumbu dapat  meresap pada bayam. Terakhir masukan tomat, aduk sampai tomat agal layu dan sajikan :) Mudahkan…..

Rabu, 27 April 2011

osens-oseng dasisin (daun singkong ikan asin)


            Kemaren ada tetangga yang memberikan ikan asin, enaknya dimasak apa ya? Nah kebetulan kan saya punya tanaman singkong nih di belakang rumah, jadi puny ide untuk membuat oseng-oseng daun singkong ikan asin.
Bahan :

Daun singkong yang direbus dan diperas airnya.
Ikan Asin, rebus bersama daun singkong untuk mengurangi rasa asinnya.

Bumbu yang dihaluskan :
4 siung bawang merah
2 siung bawang putih
5 buah cabai rawit (optional)
ketumbar

Bumbu lainnya :
1 buah cabai merah iris serong
Sereh
Daun salam
lengkuas
Garam, gula, kecap asin dan kecap manis

Cara memasak :
                        Tumis bunbu yang sudah dihaluskan, sereh, daun salam dan lengkuas, tumis sampai harum kemudian masukan ikan asin sampai agak kecoklatan, masukkan daun singkong, irisan cabai merah, garam, kecap asin dan kecap manis. Hmmmmmm……siap disajikan bersama nasi hangat kepul-kepul. Selamat menikmati :)
Nb :  Tapi, bagi yang tidak menyukai daun singkong bisa juga loh dig anti dengan daun papaya, jangan takut pahit ada tips kok untuk menghilangkan rasa pahit daun papaya, caranya : daun papaya di rebus 2 kali, rebusan pertama dicampur dengan sedikit daun singkong atau daun jambu biji, bisa juga dengan bleng atau tanah lempung, air rebusa pertama itu dibuang, pada rebusan kedua ditambahkan garam, dijamin deh selain rasa pahitnya hilang warna ijo daun pepayanya juga tambah cantik  :)

Rabu, 20 April 2011

Menunggumu

Mungkin banyak orang yang tidak menyukai saat mereka harus menunggu, begitupun juga dengan aku pada awalnya. Seandainya aku mempunyai benang waktu ingin rasanya aku menarik benang itu hingga tiba waktu dimana aku segera bisa melihatmu. Tapi menunggu yang aku jalani selalu menjajnjikan kebahagiaan, kebahagiaan luar biasa yang aku rasakan setiap kali aku bertemu dengan mas. Tahukah kamu betapa bahagianya aku ketika telingaku mendengar derap langkahmu memasuki pintu atau ketika mataku menangkap tubuhmu yang berkeringat karena kelelahan mendekat ke arahku. Mungkin aku tidak akan pernah jenuh untuk menunggu, karena tidak ada kebahagiaan lain yang lebih besar aku rasakan saat aku bisa melihatmu……….

Hari-hari ku


            Betapa nikmat pekerjaanku yang sekarang dan aku sangat menikmatinya, setiap hari aku selalu bangun jam 5 pagi, menyiapkan sarapan, sholat berjamaah, sarapan bersama dan kemudian mengantarkannya ke pintu, ciumanpun selalu mendarat di keningku sebelum dia berangkat kerja, aku selalu memandangainya dari jendela kaca sampai dia tidak terlihat jauh melaju bersama sepeda motornya.
            Setelah dia pergi aku mulai membersihkan rumahku, mencuci dan menyetlika baju, mandi dan berangkat ke pasar, memasak masakan yang ya….. bisa di bilang lumayan untuk di makan. Untuk masalah dapur, mungkin aku baru sampai pada nilai 5 untuk skala 10. Minggu pertama di dapur aku selalu membuat tetangga sebelah rumahku bertanya : “kenapa buk?” hhhh……. Ya bagaimana tidak aku selalu heboh dengan percikan minyak di penggorengan dan selalu berkata “aaaaaaaa……….” Bila rasa masakanku yang ga karuan, entah tertalu asin atau terlalu matang alias gosong. “GGGGrrrRRRRrrr……….buang-buang uang, mending beli jadi aja” kataku dalam hati.
            Siang hari suamiku selalu pulang untuk makan siang, maklum jarak tempat kerjanya dengan rumah dinas kami sangat dekat. “Abi, jangan makan bakwan jagungnya” kataku ketika melihat tangannya mulai mendarat di bakwan itu. “Kenapa mi? lawong sudah di masak gini kok.” Aneh, tidak nampak ekspresi apa-apa di mukanya, datarrrr……..”enak bi?” tanyaku. “UUeeenak no……” aku bengong ga percaya, suamiku selalu memakan masakanku ga peduli asin, pait atau hambar sekalipun, katanya sih nanti lama-lama juga bisa. Bener juga ternyata, semakin lama, aku mulai bisa menguasai bumbu (note : untuk masakan-masakan standar ya, he…..) khususnya garam, heheheheheh tertawa puas.
            Sore aku membersihkan rumah untuk yang kedua kali dan mandi, bersiap untuk menyambutnya pulang, saat-saat bersama suamiku adalah saat yang paling menyenangkan, aku sangat bersyukur Tuhan telah menganugerahkan aku jodoh yang sangat sempurna di mataku (InsyaAllah, amin). Sudah 4 bulan pernikahan kami, kami masih berdua, belum ada anggota keluarga tambahan, kami yakin bahwa kelahiran adalah salah satu dari 4 hal yang sudah digariskan oleh Allah bahkan sebelum manusia dilahirkan, jadi sabar dan ikhtiar J, kami anggap ini bonus pacaran dari Allah, untuk menikmati waktu berdua, berkelana, berpiknik ria, pokoknya dunia seisinya berasa milik berdua lah, yang lainnya ngontrak! Hehehe……. InsyaAllah pada saat yang tepat nanti, aku hamil, aku percaya………. J (amin).