Kejut.com

Minggu, 04 Desember 2011

Harapan dalam penantian kami


            Beberapa hari ini tendanganmu semakin kuat begitu juga dengan gerakanmu, bahkan ayah sudah bisa melihat gerakan dan terjalan kakimu yang menonjol di perut bunda, dan tahukah kamu bahwa ini semua membawa kebahagiaan yang tak ternilai, kamu sudah besar sekarang nak, sampai sepertinya perut bunda sudah hampir tidak cukup. Hmmmmmm……sudah 32 minggu ternyata kamu ada di rahim bunda, tumbuh bersama berjalannya waktu. Rasanya baru kemaren kegembiraan bunda ketika melihat 2 garis merah di testpack dan baru kemaren juga keharuan yang bunda rasakan ketika melihatmu terbungkus oleh kantong rahim. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri bunda, berbagai  perubahan fisik pada diri bundapun menyertai kehadiranmu diperut bunda nak. Bahkan bunda merasa senang dan puas setiap kali melihat angka yang bertambah di timbangan bunda setiap bulannya, karena itu berarti engkau dalam keadaan sehat waalfiat dalm perut bunda. Kamu semakin besar, badan bundapun semakin melar, setiap hari tidur, berdiri, makan, dan bernafas dalam kesulitan pada kondisi lemah di atas lemah. Akan tetapi, itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayang bunda kepadamu, sama sekali tidak. Bahkan ini semua adalah kebahagiaan yang luar biasa menjadikan hidup bunda menjadi sempurna.
            Bahkan sebelum kamu ada nak, bunda sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik buat kamu, bunda memilihkan ayah yang mampu membimbing kita dengan imannya, melindungi kita dengan tanggung jawab dan kasih sayangnya. Kamu dan ayahmu adalah hal terbaik yang bunda miliki, anugerah terindah yang tak henti untuk bunda syukuri. Kamu tahu, betapa ayahmu menyayangi bunda, setiap malam selalu sabar menggosok punggung bunda yang terasa gatal dan pegal, menggosok lantai kamar mandi yang licin agar bunda tidak terpeleset, yang rela mengangkat jemuran ketika hujan bila bunda sudah tertidur karena kelelahan, yang menemani bunda ke pasar dan tak pernah membiarkan bunda mententeng tas belanja karena berat, yang selalu ada di belakang untuk menjaga bunda ketika bunda naik tangga dan yang selalu bekerja sampai malam untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa pernah terucap kata “lelah” sama sekali tidak pernah.
            Nak,  tinggal 6 minggu lagi insyaAllah, bunda pasti akan merindukan setiap tendangan dan gerakanmu, tapi bunda juga sudah tidak sabar untuk melihatmu, melihat betapa lucunya buah hati bunda. Sekarang ayah dan bunda sedang mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua yang terbaik buatmu, yang mampu mendidikmu dengan didikan yang sesuai dengan dinnul islam seperti yang dicontokan oleh Rosulullah Saw. Kami akan berusaha merawatmu, membesarkanmu hingga kamu tumbuh menjadi dewasa karena cinta.
            Setiap kali bunda mengelusmu, hanya satu doa bunda semoga Allah yang Maha Sempurna memberikan kesempurnaan dan kesehatan untukmu. Berjuta harapanpun tertanam, bunda inginkan kamu menjadi anak yang soleh nanti, anak yang selalu bisa mengukir senyum di wajah ayah dan bundamu, karena kami mencintai dan menyayangimu. Kamu adalah amanah, kamu adalah titipan Allah yang harus kami jaga dan kami didik sesuai fitrahmu, menjadi anak sholeh, yang taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, rajin beribadah dan belajar (insyaAllah, amin). Bunda juga selalu menanamkan kalimat-kalimat tauhid kepadamu dan berupaya mengenalkanmu kepada Sang Pencipta semenjak kamu ada dalam rahim bunda, dengan bacaan ayat-ayat suci-Nya dan dengan senandung-senandung shalawat Nabi. Kehadiranmu bagaikan pengingat bagi ayah dan bunda,  kamu mengingatkan kami tatkala masih sepertimu. Mengingatkan dengan lebih kuat lagi, betapa besar pengorbanan yang dilakukan oleh kakek nenekmu kepada kami, hingga bunda dan Ayah tumbuh dewasa dan bahkan sampai menjadi orang tua seperti mereka. Bunda dan Ayah sangat menyayangimu, karena kami ingin kaupun menjadi anak yang penyayang terhadap sesama. Kamulah aset yang akan menyelamatkan ayah dan bunda di yaumul akhir nanti apabila kami mampu mendidikmu menjadi anak yang soleh sesuai fitrahmu, insyaAllahh….
 Sehat ya nak, ayah dan bunda menantimu……..
Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a'yun waj'alnaa lilmuttaqiina imaaman. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar