Kejut.com

Kamis, 15 September 2011

Suri

Namanya suri, entah sudah berapa kali aku melihatnya mondar-mandir,  dengan perut yang sudah besar dia berjalan dari dapur rumahnya menuju toko kecil yang kebetulan terletak tidak jauh dari rumahku, oo……sedang banyak pesanan mie rupanya. Toko itu memang bukan milik suri melainkan milik ibu mertuanya, suri hanya membantu, setiap hari dia selalu datang sekedar untuk membantu berjualan atau memasak.

Umurnya baru 24 tahun, yah…..seumuranku, tapi dia sudah memiliki anak laki-laki berumur 4 tahun, alif namanya. “saya dulu menikah umur 19 tahun dan Alhamdulillah langsung hamil alif” ceritanya padaku disuatu sore. Alif terlihat sangat menyayangi ibunya, begitupun juga sebaliknya, mereka sangat dekat, dan suri adalah satu-satunya orang yang mampu menerjemahkan bahasa alif, maklum anak itu belum terlalu jelas berbicara, berulangkali saya harus menengok ke arah suri ketika alif mengajak saya bicara. Suri memang terlihat sangat sabar dan tidak pernah sekalipun saya melihat dia membentak atau main tangan menghadapi anaknya.  Bahkan dalam keadaan lemah seiring dengan perutnya yang bertambah besar tidak jarang aku mendengar gelak tawa mereka, “kadang saya kasian sama alif, dia ga temennya, secapek apapun saya kalau alif mau ngajak main, ya saya bangun bu, maen sama alif, yang penting alif seneng ga ngerasa kesepian di rumah” jelasnya padaku.

Suri benar-benar membesarkan alif dengan cinta, tanpa pernah terdengar suara yang meninggi, mata melotot, ataupun tangan berkacak pinggang. Tidak cuma itu, dia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk suaminya, baginya menjaga anak, mengurus rumah, memasak masakan yang disukai suaminya adalah bentuk tanggung jawab dia sebagai seorang istri. Walapun hidupnya sederhana tetapi sungguhn wanita itu mampu memaknai perannya dengan sangat baik. Dari sosok wanita sederhana itu aku banyak belajar bagaimana menghargai suami yang setiap hari bekerja untuk mencukupi kebutuhan kami dan bagaimana aku mendidik anak-anaku nanti, mendidik dengan cinta dan sayang. Terkadang kami para wanita diberikan kekuatan untuk melakukan segala sesuatu melebihi kemampuan kami.  Karena kami diberikan hati dan rasa sayang yang membuat kami berhasil menjalankan peran kami dengan sempurna. Tidak diperlukan sekolah tinggi untuk mengerti itu semua karena yang kita perlukan sepenuhnya adalah hati…….

Dari ibu seperti suri lah anak akan menemukan inspirasi yang akan terus di ingat sampai dia menuju kedewasaan, seorang ibu yang pastinya memiliki kekurangan dan keterbatasan yang tertutup rapi dalam cinta, sayang dan kesederhanaannya memandang hidup. Seperti ibu-ibu kita dan seperti kita nanti……..amiiin ^.^

Dyah Ayu Paramita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar